4 Jan 2016

Aku dan Kau dalam Kenangan

0

Tidak apa kau menyesalinya tapi jangan berhenti di penyesalan itu, rasa yang tulus tak harus diungkapkan dengan memiliki satu sama lain, bukan?

Sudah lama sejak terakhir kali
Ku fikir aku telah melupakanmu
Ku fikir rasa itu telah pergi
Ya mungkin rasa itu memang telah pergi
Tapi tidak seutuhnya pergi
Kini, aku pun tersadar
Masih ada serpihan-serpihan rasa yang berhamburan di dalam hati ini
Mungkin aku terlalu sibuk hingga lupa untuk merapikan serpihan rasa itu
Atau mungkin aku yang memang tidak berniat merapikan serpihan rasa itu
Terlalu pedih untukku kembali merapikan serpihan rasa itu
Serpihan rasa itu terlalu sakit untuk ku buang
Inginku menyimpan baik-baik serpihan rasa yang masih tertinggal ini
Kau adalah yang pertama mengajarkan aku tentang artinya kehilangan
Kau juga adalah yang pertama mengajarkan aku tentang artinya ketulusan
Dan ternyata kau juga yang pertama mengajarkan aku tentang keegoisan
Keegoisan yang membuat sebuah kebersamaan menjadi hilang seketika
Bukankah seharusnya aku menerima kesempatam kedua yang dulu pernah kau berikan?
Bodoh. Aku telah menyia-nyiakan kesempatan kedua yang telah kau berikan
Mungkin memang kita tak bisa bersama
Atau aku yang terlalu bodoh hingga tidak bisa melihat kau
Kini aku pun hanya bisa melihatmu dalam kenangan
Terimakasih telah mau menjadi bagian dari kenangan indah dalam hidupku,


~Aku dan kamu kini hanya sebuah kenangan~